Membangun Kemandirian Industri Benih Padi Nasional
Abstract
Secara umum, pasokan benih padi bermutu dari varietas unggul belum memenuhi kebutuhan petani padi. Tujuan penelitian adalah merumuskan rekomendasi kebijakan untuk pemberdayaan penangkar benih dalam upaya mendukung kemandirian benih padi. Penelitian dilaksanakan dengan metode survei di enam provinsi. Data primer diolah menggunakan pendekatan biaya dan pendapatan usahatani. Kebijakan perbenihan berubah dalam era otonomi sesuai perkembangan pasar. Produksi dan peredaran benih padi relatif diawasi dengan baik. Penangkar benih padi cenderung memilih varietas berdaya hasil tinggi sesuai permintaan pasar. Petani padi bersedia untuk mengadopsi benih bermutu dari varietas unggul adalah produktivitas tinggi, tahan serangan hama dan penyakit, mudah diakses, dan harga terjangkau.
References
Badan Litbang Pertanian. (2015). Pedoman Umum Pengembangan Model Kawasan Mandiri Benih Padi, Jagung, Kedelai. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian.
Baglan, M., Mwalupaso, G. E., Zhou, X., & Xianhui, G. (2020). Towards cleaner production: Certified seed adoption and its effect on technical efficiency. Sustainability, 12(4), 1344. doi: https://doi.org/10.3390/su12041344.
Bastari, T. (1995). Seed production and marketing in Asia Pacific. Country Paper: Indonesia (2). Report of an APO Seminar, September 14-23, 1993, Jakarta. Asian Productivity Organization. Tokyo, pp. 210-232.
BBN. (2004). Strategi umum pembangunan perbenihan nasional. Jakarta: Badan Benih Nasional Departemen Pertanian.
Bishaw, Z., Struik, P. C., & Van Gastel, A. J. G. (2012). Farmers’ seed sources and seed quality: 1. physical and physiological quality. Journal of Crop Improvement, 26(5), 655-692. doi: https://doi.org/10.1080/15427528.2012.670695.
Direktorat Perbenihan. (2014). Subsidi benih TA 2014. Bahan Presentasi dalam acara Rapat dengan Bappenas, 8 Juli 2014, Jakarta.
Douglas, J. E. (1980). Successful seed programs.Westview. International Agricultural Development Series. Colorado.
El Khoury,W., & Delve, R. (2018). Lesson learned: Supporting smallholder seed systems: Agronomy. Rome: International Fund for Agricultural Development (IFAD) Policy and Technical Advisory Division. https://www.ifad.org/documents/38714170/40250597/Seeds LL.pdf/dd9f46b3-4f26-48a3-9f94-3f09cd126cb9.
Fadhla, T. & Al Hamidi, A. (2019). Studi usaha tani pada kelayakan pembenihan padi varietas Ciherang di Kecamatan Meureudu Kabupaten Pidie Jaya. Jurnal Agriflora, 3(1), 67-76.
Fitri, M. A., Afrizal, R., & Yuliandri, Y. (2018). Analisis Sistem Kemitraan Petani Penangkar dan PT. Pertani dengan PT. Citra Nusantara Mandiri. Journal of Agribusiness and Community Empowerment, 1(1), 28-37. doi: https://doi.org/10.32530/jace.v1i1.25.
Ilyas, S., Surahman, M., Suwarto, Sujiprihati, S., Hidayat, Y. R., & Wijono, A. (2008). Evaluasi Kinerja Sistem Perbenihan. Prosiding Seminar Nasional dan Workshop Perbenihan dan Kelembagaan: Peran Perbenihan dan Kelembagaan dalam Memperkokoh Ketahanan Pangan, Yogyakarta, 10-11 November 2008, pp. 32-43. Fakultas Pertanian Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta dan Forum Perbenihan Komda DIY. http://repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/56183/1/Memen%20s%20-%20Prosiding%20Perbenihan%20dan%20Lembaga.pdf.
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. (2014). Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 02/Permentan/SR.120/1/2014 Tentang Produksi, Sertifikasi, dan Peredaran Benih Bina. Jakarta.
Kementerian Pertanian. (2010). Rencana Strategis Kementerian Pertanian Tahun 2010-2014.
Kusnadi, D., Sujaya, D. H., & Noormansyah, Z. (2017). Analisis usahatani penangkaran benih padi (Oryza Sativa L.) varietas Ciherang. Jurnal Ilmiah Mahasiswa AGROINFO GALUH, 1(2), 89-96. doi: http://dx.doi.org/10.25157/jimag.v1i2.242.
Manurung, D. S. L. (2017). Analisis pendapatan petani penangkar benih padi (Oryza sativa L.) di Kabupaten Simalungun (Tesis, Program Studi Magister Agribisnis Universitas Medan Arena).
Masyitah, M., Agussabti, A., & Kasimin, S. (2019). Tingkat adopsi petani terhadap benih unggul padi sawah di Kabupaten Aceh Besar Provinsi Aceh. Agrifo: Jurnal Agribisnis Universitas Malikussaleh, 4(1), 27-32. doi: https://doi.org/10.29103/ag.v4i1.1538.
Mita, Y. T., Haryono, D., & Marlina, L. (2018). Analisis pendapatan dan faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan usahatani penangkaran benih padi di Kabupaten Pesawaran. Jurnal Ilmu-Ilmu Agribisnis, 6(2), 125-132. doi: http://dx.doi.org/10.23960/jiia.v6i2.%25p.
Nugraha, U. S. (2004). Legislasi, kebijakan, dan kelembagaan pembangunan perbenihan. Perkembangan Teknologi TRO, 16(1), 13.
Nugraha, U. S., Wahyuni, S., Samaullah, M. Y., & Ruskandar, A. (2009). Sistem perbenihan padi. pp. 91-122. Subang: Balai Besar Penelitian Tanaman Padi. http://www.litbang.pertanian.go.id/special/padi/bbpadi 2009 itp 04.pdf.
Nurmanaf, A. R., Rusastra, I. W., Darwis, V., Marisa, Y., & Situmorang, J. (2003). Evaluasi sistem distribusi benih dan pupuk dalam mendukung ketersediaan dan stabilitas harga di tingkat petani. Pusat Penelitian Sosial Ekonomi Pertanian. Bogor.
Paturohman, E., & Sumarno, S. (2017). Sistem perbenihan formal dan informal tanaman pangan. Iptek Tanaman Pangan, 12(2), 75-82.
Ruskandar, A., Wahyuni, S., Mulya, S. H., Rustiati, T., & Balai Besar Penelitian Tanaman Padi. (2007). Respon petani di Pulau Jawa terhadap benih bersertifikat. Apresiasi hasil penelitian padi 2007, pp. 881-888. Bogor (ID): Balai Besar Penelitian Tanaman Padi Sukamandi. http://www.litbang.pertanian.go.id/special/padi/bbpadi 2008 p2bn2 28.pdf.
Sayaka, B., & Hidayat, D. (2015). Sistem perbenihan padi dan karakteristik produsen benih padi di Jawa Timur. Analisis Kebijakan Pertanian, 13(2), 185-202. doi: http://dx.doi.org/10.21082/akp.v13n2.2015.185-202.
Singh, R. P., & Agrawal, R. C. (2018). Improving efficiency of seed system by appropriating farmer’s rights in India through adoption and implementation of policy of quality declared seed schemes in parallel. MOJ Ecology & Environmental Sciences, 3(6), 387-391.
Soemardhi. (1987). Indonesia’s cereal seed industry: An overview. In Cereal seed industry in Asia and the Pacific, pp. 187-207. Asian Productivity Unit, Tokyo.
Sperling, L., Boettiger, S., & Barker, I. (2013). Integrating seed systems. Planning for Scale Brief #3. https://seedsystem.org/wp-content/uploads/2014/03/Integrating-Seed-Systems-.pdf.
Ulpah, A., Tinaprilla, N., & Baga, L. M. (2018). Analisis efisiensi teknis usahatani penangkaran benih padi pola kemitraan di Kabupaten Subang: Pendekatan Stochastic Frontier Analysis. Jurnal Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 21(3), 259-275. doi: http://dx.doi.org/10.21082/jpptp.v21n3.2018.p259-275.
Widiarta, I. N. (2017). Sekolah Lapang (SL) kedaulatan pangan yang mendukung swasembada pangan terintegrasi desa mandiri benih padi, jagung, kedelai (Laporan Akhir, Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Kementerian Pertanian).
Widiarta, I. N. (2018). Sekolah Lapang (SL) kedaulatan pangan yang mendukung swasembada pangan terintegrasi desa mandiri benih padi, jagung, kedelai (Laporan Akhir, Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Kementerian Pertanian).
Widiarta, I. N. (2019). Sekolah Lapang (SL) kedaulatan pangan yang mendukung swasembada pangan terintegrasi desa mandiri benih padi, jagung, kedelai (Laporan Akhir, Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Kementerian Pertanian).